Kisah Ashabul Kahfi, Para pemuda Yang Tertidur 309 Tahun


 Kisah Ashabul Kahfi menceritakan tentang para pemuda yang mendiami gua dalam keadaan hidup dengan tertidur selama 309 tahun. Kisah ini juga diceritakan dalam Al-Qur'an, yakni dalam surat Al Kahfi ayat 9-26.

Berdasarkan Tafsir al Munir Jilid 8 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, kisah tentang Ashabul Kahfi merupakan salah satu dari keajaiban yang diisyaratkan dalam beberapa kitab suci terdahulu. Kaum-kaum pada masa itu merasa takjub dengan kisah ini. Mereka menanyakan kisah tersebut kepada Rasulullah sebagai salah satu ujian atas kenabiannya.
Dijelaskan juga dalam buku tafsir tersebut bahwa para Ashabul Kahfi merupakan pemuda mukmin yang berasal dari keluarga terhormat kota Dikyanus. Mereka melarikan diri untuk mempertahankan keyakinan dan agama mereka dari fitnah orang-orang kafir yang menyembah patung berhala.

Pemuda Ashabul Kahfi selama pelariannya dari orang yang mencari mereka, selalu menyibukkan diri dengan berdoa kepada Allah dengan doa yang termaktub dalam surah Al Kahfi ayat 10,

رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Artinya: "Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

Mereka kemudian masuk ke dalam gua dan Allah SWT mengaruniai skenario kepada pemuda Ashabul Kahfi selama mereka tinggal di gua tersebut.

Mereka ditidurkan selama bertahun-tahun dan Allah SWT membuat telinga mereka tidak mendengarkan apapun agar mereka tidak terbangun. Dan mereka tertidur di dalam gua selama 309 tahun seperti yang termaktub dalam surat Al Kahfi ayat 25,

وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا

Artinya: "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun."


Hikmah Kisah Ashabul Kahfi
Berdasarkan Tafsir Al Munir sebelumnya, dibangunkannya Ashabul Kahfi setelah 309 tahun bertujuan untuk menguji orang-orang seputar pengetahuan mereka tentang lama waktu mereka berada di dalam gua seperti dalam firman Allah yaitu, "... agar Kami mengetahui bahwa golongan yang tepat itu ada."

Mengutip buku Teka-teki Surat Al Kahfi oleh Abu Lukman Fathurrahman, sudah seharusnya kita mengambil hikmah dan pelajaran dari Ashabul Kahfi dengan fakta sejarah yang mudah diterima dan tidak dapat disangkal.


Adapun tujuan dikisahkan Al Kahfi, berdasarkan pada firmanNya dalam surat Al Kahfi ayat 21,

وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا

Artinya: "Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hikmah dari dikisahkannya Ashabul Kahfi menurut yang ditulis oleh Abu Lukman Fathurrahman adalah agar manusia mengetahui bahwa janji Allah itu benar, Allah selalu menepati janjiNya. Selain itu juga sebagai peringatan akan datangnya hari kiamat yang pasti terjadi.



Belum ada Komentar untuk "Kisah Ashabul Kahfi, Para pemuda Yang Tertidur 309 Tahun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel