Hati-hati, Korban Lato-lato Mulai Berjatuhan, Awasi Anak-anak Saat Memainkannya
Permainan lato-lato saat ini tengah menjadi trand dan dimainkan oleh anak-anak diberbagai daerah di Indonesia. Bahkan sejumlah lombapun digelar dengan hadiah uang yang cukup besar.
Namun dibalik hebohnya permainan jadul yang kini nge-hits lagi tersebut, mulai muncul kabar adanya anak-anak yang menjadi korban akibat memainkannya.
Kabar terkait korban Lato-lato sendiri sudah banyak dibicarakan di media sosial ataupun grup whatsapp.
Berikut ini sejumlah fakta terkait korban Lato-lato yang kini beredar:
Kabar terkait adanya anak-anak yang menjadi korban Lato-lato sebenarnya memang benar adanya, tepatnya di Provinsi Kalimantan Barat.
Seorang anak inisial AN yang berisi 8 tahun warga Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya harus menjalani operasi pada matanya.
Korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut pada 27 Desember lalu matanya terkena serpihan lato-lato yang dimainkannya, sehingga harus dirujuk di RSUD Dr Soedarso Pontianak.
Operasi mata AN sendiri telah berjalan dengan lancar, namun bocah tersebut hingga saat ini dikabarkan masih harus menggunakan obat tetes mata. Hal itu diakibatkan penglihatannya sejak operasi masih belum sempurna, masih kabur.
Kasus ini telah menarik perhatian Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.
Kepada Media Bupati Kubu Raya mengatakan pemerintah daerah akan membantu membiayai pengobatan AN.
Meski tidak melarang anak-anak Kubu Raya bermain Lato-lato dengan alasan ini masih ada sisi positif, salah satunya mengalihkan anak-anak dari gadget, namun Muda menghimbau agar sekolah dan orangtua tetap mengawasi anak-anak saat bermain.
Pemkab Kubu Raya juga akan mengeluarkan surat edaran agar anak anak selama sekolah tidak lagi membawa mainan berbahaya, baik Lato-lato dan mainan lainnya yang berbahaya.
Tentang Lato-lato
Lato-lato merupakan permainan tradisional yang sempat viral sejak zaman dulu.
Lato-lato sebenarnya bukan permainan tradisional Indonesia karena Lato-lato telah lebih dulu populer di Amerika dengan nama clankers.
Tahun 1960 hingga 1970 clankers banyak dimainkan oleh anak-anak Amerika hingga akhirnya dilarang oleh pemerintah setempat karena permainan ini sempat menelan korban.
Lato-lato bisa jadi berbahaya pada saat tertentu. Misalnya ketika bandulnya pecah maka serpihannya bisa membahayakan, atau saat bandulnya copot bisa mengenai benda sekitarnya.
Di Indonesia permainan ini sempat viral pada tahun 1990an, kini Lato-lato kembali viral dan hampir semua anak-anak memainkannya.
Lato-lato terdiri dari dua bandul plastik yang diproduksi dengan warna beragam.
Keasyikan memainkan Lato-lato adalah ketika berhasil membenturkan dua bandulnya dalam posisi seimbang secara berulang-ulang.
Permainan ini tak hanya seru karena menantang keseimbangan dan konsentrasi, namun juga menghasilkan suara yang berisik yang bisa membuat candu penggunanya.
Permainan ini terbilang murah, di pasaran dijual dengan harga mulai dari Rp 10,000 hingga 15.000. Tak hanya anak-anak, para remaja sampai orang dewasa pun memainkan Lato-lato hingga kemudian permainan ini kembali viral di tengah masyarakat. (jambiekspres)
Belum ada Komentar untuk "Hati-hati, Korban Lato-lato Mulai Berjatuhan, Awasi Anak-anak Saat Memainkannya"
Posting Komentar