Cerita Eks Jamaah Islamiyah Tobat Usai Dengar Ceramah Gus Baha hingga Buya Yahya

 


Sebanyak 15 eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) dibaiat setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka dibaiat di Kantor Gubernur Jawa Timur.

Salah satu eks anggota JI, Nur Ansorullah mengaku sudah 20 tahun lebih menjadi anggota Jamaah Islamiyah. Dirinya dibaiat di Surabaya pada 22 tahun lalu.

"Saya diajak baiat, kita dulu ikut ke Jamaah Islamiyah. Hari ini kita sadar, bertaubat apa yang kita lakukan dulu itu berkaitan dengan terorisme dan sebagainya itu satu kesalahan yang melanggar komitmen kita berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang 45," kata Ansorullah, Senin (8/8/2022).

"Saya masuk Jamaah Islamiyah tahun 2000, dibaiatnya di Surabaya persisnya di mana saya lupa tanggalnya juga," sambungnya.

Pria yang berusia 45 tahun ini mengaku ikut Jamaah Islamiyah karena sejak kecil mendapat pendidikan di pesantren organisasi terlarang tersebut.

Dulu ikut karena pendidikan kita itu dari pesantren, ya saya lulusan pesantren memang pesantren Jamaah Islamiyah di luar Surabaya pesantrennya. Dulu ikut karena ndak dikenalkan pemikiran lain, tahunya ya itu," jelasnya.

Selama di Jamaah Islamiyah, Nur Ansorullah mengaku kerap melakukan dakwah. Namun ia kerap mendapat penolakan di sejumlah masjid.

"Kita tergantung dakwahnya, awalnya mendekati pengurus masjidnya dulu, boleh gak dipakai pengajian. Banyak juga yang menolak," imbuhnya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani cabai dan bawang di Bojonegoro ini akhirnya menyadari bahwa ajaran Jamaah Islamiyah salah. Ini terjadi sejak 2 tahun terakhir.

"Mulai sadar 2 tahun terakhir ini. Dulu saya di Jamaah Islamiyah bagian tabligh atau pendakwah atau ceramah di masyarakat umum. Biasanya ceramah di kota, sekitar Bojonegoro lah. Saya ceramah aja, misal ada calon yang tertarik, mereka nanti langsung ke anggota yang ngurusin orang baru masuk," jelasnya.

Ansorullah mengatakan dirinya merasa tercerahkan setelah melihat dan mendengar sejumlah ceramah ulama kondang seperti Gus Baha hingga Buya Yahya.

"Setelah sadar, saya banyak mendengar pengajiannya di YouTube Gus Baha, Buya Yahya, Adi Hidayat. Jadi mendengarkan pemahaman yang lain, dan masuk ke pikiran saya," ungkapnya.

"Saya ingin berubah betul, ingin menjadi warga negara yang baik dan bertoleransi agama, antar umat beragama," tegasnya.

"Di Jamaah Islamiyah kan sudah masuk organisasi terlarang, ceramah melanggar, kotak amal melanggar semua kegiatannya ya pasti melanggar. Kan undang-undang disebut organisasi terlarang. Ajakan jihad dulu ada, orang dalam mesti ada. Cuma saya kan bagian dakwah aja terus," tandasnya.

Belum ada Komentar untuk "Cerita Eks Jamaah Islamiyah Tobat Usai Dengar Ceramah Gus Baha hingga Buya Yahya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel